Chapter 22

1188 Words

Gama berjalan ke arah dapur kemudian duduk ke atas sofa empuk di depan tv kemudian melirik gadis di belakangnya yang hanya berdiri tak berkata apa apa. Sedangkan gadis itu terus mengekori kemanapun Gama pergi lewat pupil matanya sampai lelaki itu berdiri tepat di depannya. Lucy mendongak. "Kamu dari tadi ngapain jadi patung dadakan" ucap Gama menyentil dahi Lucy. Lucy tetap diam melihat lewat matanya Gama tengah menatapnya bingung. "Ngomong kamu mau apa jangan diem kaya gini dong. Rumahku rasanya jadi angker tau" ucap Gama mencibir. "Gama" panggil Lucy dengan nada begitu pelan. Dia teringat kembali kata kata Felix entah kenapa membayangkan Gama risih dengan dirinya yang selalu menempel membuat lucy sakit pada d**a bagian kirinya. Cowok di depannya itu sedikit menekuk lututnya, menun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD