Chapter 22

1215 Words

Peter mendengkus kesal. Melihat Mawar—gadis yang begitu sangat muda—mengikuti dirinya ke mana pun dirinya melangkah. Kenapa gadis ini suka sekali mengikutinya? Seharusnya gadis ini mengikuti dirinya di atas ranjang, merajut asah bersama dalam sebuah kenikmatan. Namun, malah Mawar mengejar dirinya untuk mengajak dirinya menikah. Menikah? Kata itu tak pernah terlintas sedikit pun di benak Peter. Sebagai lelaki yang mengharapkan kehangatan di ranjang selalu tanpa adanya sebuah ikatan membuat ia enggan menerima ajakan nikah. Peter akui. Mawar bukanlah gadis jelek, dekil, hitam, dan serba datar. Mawar adalah gadis cantik yang memiliki lekukan tubuh mengiurkan untuk diajak merajut asah dalam kenikmatan. "Kamu mau, kan, menjadi suamiku?" lagi dan lagi, Peter mendengkus kesal. Menikah. Menika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD