"Selamat pagi, Mr Da…" "Kamu terlambat lima menit," ucap Daren dingin, bahkan tanpa menatap ke arah Lilly sedikitpun. Senyum merekah di wajah Lilly, pudar ia tidak menyangka senyum manisnya dibalas seperti itu oleh Daren. Selama ini tidak ada yang pernah mampu mengabaikan senyum Lilly, kecuali dua satu lelaki menyebalkan yang selalu mampu mencibirnya yaitu, Daniel. Tapi hari ini sepertinya Lilly harus menambah daftar lelaki yang tidak terpesona dengan senyum andalannya, yaitu Daren. "Maaf, tadi saya terjebak macet." Elak Lilly, padahal sejujurnya ia sengaja datang terlambat setelah menerima panggilan dari sang Ibu. Daren benar-benar hemat bicara, ia hanya menggumam pelan, dengan kedua matanya terfokus pada layar laptop dan beberapa dokumen yang sedang diperiksanya. "Itu meja kerjamu