TTIIL.033 IA ADALAH KEKASIHKU Pagi harinya baru saja aku keluar dari hostel dan hendak pergi berbelanja ke Chatuchak Market, aku teringat pada Tuan Baldwin yang kemarin malam bersamaku. Di tanganku kini sudah ada kemeja yang semalam sudah selesai aku cuci. Aku telah menyetrika kemeja itu dan memasukannya ke dalam paperbag dengan rapi. Namun saat aku hendak menghubunginya, tiba-tiba sebuah tuktuk telah berhenti di hadapanku dan suara klaksonnya mengejutkanku. Aku mengangkat wajahku yang tadinya sedang menatap ponsel yang ada di tanganku. Terlihat Tuan Baldwin tersenyum padaku dan bertanya, “Apa Nona ingin berangkat sekarang?” “Tuan, kamu datang sangat tepat waktu. Baru saja aku ingin menghubungimu. Bagaimana kamu bisa tahu aku pergi jam segini?” “Tentu saja aku tahu. Bukankah semalam No