Pre-release

1228 Words

Kini aku sudah sampai di lobby kantor, nafas masih ngos-ngosan setelah berlari terburu-buru karena takut telat. Jantungku masih berdebar kencang, bukan karena berlari, tapi karena kata-kata ambigu yang dilontarkan Mahendra tadi. "Ayla!" Nina bergegas mendekat begitu melihatku masuk lobby. "Kok kamu kayak habis dikejar-kejar setan? Gimana sesi photo prewed-nya? Romantis banget kan pasti?" Tanpa basa-basi, aku langsung menjitak kepalanya pelan. "Prewed apaan! Suka sekali bicara sembarangan!" "Aduh!" Nina mengusap kepalanya sambil cemberut. "Kan tadi Galang bilang kamu foto tunangan sama Pak Mahendra. Sama aja kayak prewed!" "Itu cuma untuk keperluan bisnis, Nin. Bukan beneran," jawabku sambil merapikan tas yang agak berantakan karena terburu-buru tadi. "Lah, terus kenapa mukamu merah be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD