Tanda Merah

951 Words

Mahendra menarik tanganku dengan kuat, genggamannya yang kasar mencengkram pergelangan tanganku hingga meninggalkan bekas kemerahan. Langkahnya yang lebar dan terburu-buru membuatku terseok-seok mengikuti, hampir tersandung berkali-kali karena harus menyesuaikan dengan irama jalan yang tidak beraturan. Sepatu hak tinggi yang aku pakai semakin memperburuk keadaan— setiap langkah terasa seperti perjuangan untuk tidak jatuh. Suara detak sepatu di lantai gedung kantor bergema, menciptakan irama yang tidak harmonis dengan langkah kaki Mahendra. Beberapa staf karyawan dan pekerja proyek yang berpapasan dengan kami sampai menatap heran kelakuan Bos mereka. Mata mereka membelalak dengan ekspresi campuran antara terkejut, bingung, dan sedikit ketakutan. Bisik-bisik pun mulai terdengar di belakang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD