Pukul setengah delapan malam, berita kematian sopir truk itu sudah sampai ke telinga Jen dan Hans. Bahkan sekarang mereka sudah tiba di rumah tahanan, sedikit lebih terlambat daripada polisi satuan reserse kriminal. Mereka sedang mengevakuasi mayat sopir truk itu untuk selanjutnya diautopsi. "Apa dugaan sementara penyebab kematiannya?" Hans bertanya pada Roni. Rupanya, malam ini ia yang sedang bertugas. "Banyak dugaan, Pak." Roni memperbaiki sarung tangannya. "Dugaan terkuat?" "Keracunan makanan." Ucapnya mantap. Polisi lain sedang melakukan olah TKP. Para narapidana yang berada di sel yang sama dengan sopir truk itu terpaksa dipindahkan ke sel lain. "Keracunan makanan?" Hans mengernyit. Roni mengangguk. "Iya. Dia tiba-tiba kejang saat sedang makan malam." "Makanannya dari mana?" H