Sebuah pemakaman umum di tepian ibukota, terlihat sepi meski di akhir pekan. Beberapa makam tampak masih baru, basah dan banyak bunga bertaburan di atasnya. Makam yang sudah rata dan kering jauh lebih banyak. Semua sama sepinya. Ah, tidak. Sebuah makam yang terletak sedikit ke dalam pemakaman terlihat didatangi seseorang. Makam itu sudah rata dan kering. Beberapa buah bunga kamboja terlihat menghiasi permukaannya. Rontok dari ranting-ranting pohon kamboja yang memenuhi beberapa titik pemakaman itu. Laki-laki itu duduk berjongkong, termenung menatap batu nisan yang juga sudah terlihat kusam dan memudar. Meski begitu, nama jasad yang terbaring kaku di bawah permukaan tanah itu masih cukup terlihat jelas. Danu Adimulya. “Apa kabar, Pak?” Laki-laki yang berjongkok itu terlihat membelai batu
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books