Zesenveertig

1313 Words

“Sejak orang tuaku meninggal, aku sudah diprospek untuk menggantikan Om Renaldi. Sekalipun misalnya Om Renaldi punya anak, tetap aku yang akan meneruskan perusahaan. Karena itu adalah wasiat ayahku.” Rangga terlihat menerawang. Sorot matanya sedih. Mungkin karena mengingat kematian orang tuanya. Jen tahu, itu bukan jawaban dari pertanyaannya. Tapi sepertinya, itu adalah kalimat pembuka dari cerita panjang penyebab Rangga meninggalkan dirinya dulu. Karena itu ia akan bersabar mendengarkan. “Orang tuaku memang meninggal karena kecelakaan, mendadak sekali. Tapi, seolah sudah bisa meramal masa depan, wasiatnya sangat jelas dan terperinci. Termasuk soal perusahaan dan rumah yang aku tempati saat ini. Ini… adalah rumah persembunyian orang tuaku dulu.” Rangga mengedarkan pandangannya ke seluruh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD