Gin terbangun ketika sinar Matahari menyusup kebalik jendela dan menyilaukan matanya. Ia segera terduduk saat mendapati tak ada Harumi disampingnya. Gin bangkit dan keluar dari kamar lalu bernafas lega ketika mendengar suara Harumi tampak sedang menelepon seseorang. Ia tengah duduk di halaman belakang sambil berbincang. Gin segera membersihkan dirinya, wajahnya terasa perih dan masih merah bekas tamparan Harumi. Gin tak menyangka Harumi bisa memiliki kekuatan sebesar itu untuk menampar dirinya yang bertubuh tinggi besar sekuat itu. Selesai mandi Gin kembali mencari Harumi, tetapi langkahnya terhenti ketika suara bel berbunyi. Telihat bu Ipah tergopoh-gopoh ingin membukakan gerbang, tapi Gin tahan. “Biar saya saja bu,” ucap Gin sambil berjalan ke depan dan membuka gerbang kecil untuk m

