Semua orang menunggu Bayu. Namun, hingga malam semakin larut Bayu tak kunjung pulang juga. Kini, justru Inara lah yang menjadi bahan introgasi. "Jelaskan, siapa wanita bule yang kamu tolong tadi, Inara. Kenapa bisa Bayu kenal dengannya?" Inara menunduk dalam. Royati hanya diam. Bingung harus apa. "Asti, kenapa juga kamu tanya menantumu begitu. Harusnya Inara lah sekarang yang sakit hati!" Wirya mulai geram. Asti menengadahkan kepalanya. Menahan air matanya. Inara yang melihat itu tak tega. "Maaf, Mama. Tapi, tolong. Jangan berburuk sangka terhadap suamiku. Belum tentu, apa yang kita lihat sesuai dengan praduga kita." "Inara benar, kamu harus tenangkan diri, Asti." Royati menambahkan. "Tapi, jelas sekali kalau Bayu ada hubungan dengan wanita itu!" "Asti! Istighfar! Masa