59. Bahagia yang Utuh

2161 Words

Pagi itu, Vio terbangun dengan perasaan sangat bahagia. Begitu pertama kali membuka mata dan menemukan dadà bidang Ryota di hadapannya, Vio langsung mengeratkan pelukan kemudian menengadah.  “Morning …,” gumam Vio bahagia kemudian mencuri cium dagu Ryota. “Kamu bangun siang sekali …,” balas Ryota dengan senyum lembut. Dikecupnya puncak kepala Vio hangat dan dalam. “Kamu udah bangun lama?” tanya Vio malu. “Udah dari tadi.” “Kenapa enggak bangunin aku?” Ryota mengulum senyum sambil tangannya bergerak merapikan rambut panjang Vio yang tergerai berantakan. “Kamu tidur seperti bayi.” “Nyaman dipeluk begini,” bisik Vio tidak peduli. Alih-alih berniat bangun, ia malah semakin membenamkan wajahnya di dadà Ryota. Menghirup dalam-dalam aroma khas suaminya yang selalu membuat Vio tergila-gila

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD