Berdiri di depan pintu ruangan Ryota di Advaith, Vio dilanda berbagai macam perasaan yang membuatnya tidak karuan. Ada rasa kesal, jengkel, bersemangat, tetapi yang paling mendominasi dan membuatnya kewalahan adalah rindunya untuk pria itu. Cukup lama Vio termangu di depan pintu, memantapkan hati sebelum melangkah masuk dan menemui sosok yang selama tiga bulan terakhir sebisa mungkin selalu ia hindari. "Hai!" Begitu tangannya bergerak membuka pintu, Vio langsung menampilkan wajah ceria seperti dulu, seolah tidak pernah ada masalah yang terjadi di antara mereka. Melihat sosok yang tiba-tiba datang ke ruangannya setelah sekian lama menghilang, jujur saja Ryota terkejut. Ia bahkan sampai tidak bisa membalas sapaan Vio saking kagetnya. "Lagi santai?" tanya Vio sambil berjalan santai mengha