“Jadi, bagaimana acara kencannya?” tanya Nara di suatu malam ketika gadis itu menginap di rumah Syera setelah pulang dari pemotretan yang melelahkan dan terlalu malas untuk pulang ke rumahnya sendiri yang bak istana itu. Bila dia sedang berselisih paham dengan keluarganya, Nara akan mengungsi ke rumah Syera atau ke apartemennya sendiri. Syera mengangkat bahu seraya berpikir. “Tidak terlalu buruk,” ucap Syera sekenanya. Nara menopang kepala dengan satu tangan sementara tangan lainnya sibuk menyuapkan cemilan ke mulutnya. Satu hal yang membuat Syera iri pada gadis itu adalah, Nara mampu makan sebanyak apa pun tapi tidak akan berefek pada berat tubuhnya. Lain lagi dengan tubuhnya yang mudah melar. “Apa dia membuat lo bergetar?” tanya Nara ambigu. Syera mengerutkan kening. “Bergetar?”