Kejadian itu berlalu sangat cepat, Syera seolah berada di dimensi lain yang dihadapkan dengan rentetan peristiwa yang terjadi. Berawal dari ibunya, lalu Satria. Semua itu datang seperti mimpi. Syera tidak bisa membedakan mana nyata dan mana halusinasinya. Tiba-tiba saja dia sudah menangis sesenggukan.
Dia kembali bertanya-tanya apakah ibunya dan Satria itu nyata?
“Kamu baik-baik saja?” tanya wanita paruh baya yang sejak tadi diabaikan oleh Syera.
Syera sedikit tersentak dengan kehadiran wanita itu. Dia pikir wanita itu adalah malaikat yang hendak menjemputnya. Ternyata dia salah.
Wanita itu mengenakan baju terusan panjang lebar berwarna krem, dengan penutup kepala berwarna hitam. Syera bisa menaksir usia wanita itu lebih tua dari ibunya. Terlihat kesan keibuan dari wajahnya yang ted
