Syera memberesi bawaannya ke dalam tas selempang yang dia pakai setelah mendapat kabar mendadak dari Dio. Saat ini masih jam makan siang bagaimana mungkin dia meninggalkan pekerjaannya. Syera berpikir keras agar bisa izin setengah hari, tapi dia ragu.
Setelah berpikir lama, akhirnya dia memberanikan diri menghubungi kepala divisinya untuk meminta izin.
“Halo?” sapa suara bariton di ujung sana yang tidak lain adalah atasan Syera di bagiannya.
“Halo, Pak. Ini Syera, maaf mengganggu jam istirahat Anda.”
“Ya, Syera, kenapa?”
“Saya ingin izin pulang setengah hari, ada masalah mendadak yang harus saya selesaikan sekarang juga,” katanya dengan gugup. Dia berharap pria paruh baya itu mengizinkan.
“Hm ...”
Syera mendengar pria itu berbincang dengan seseorang, tetapi dia tidak bisa men
