Usai puas menangis di sebelah jasad Nara, Raffa mengajak adiknya untuk bangun dan mendoakan almarhum Nara agar tenang. Dia juga harus tau diri sedang berada di mana. “Sudah Syera, jangan menangis lagi. Nanti Nara sedih gak bisa tenang dia di sana,” ucap Raffa yang mencoba menetralkan suaranya agar terdengar normal. Raffa sudah berjanji untuk tidak menangisi Nara lagi, dia mencoba ikhlas dengan kepergian Nara yang menurutnya sangat tragis. Namun, ketika tiba di sini dan melihat wajah cantik kekasihnya itu lagi, napasnya kian sesak, hatinya meronta, ingin sekali dia berteriak, memaki dirinya yang sudah mencampakkan Nara tempo hari. Syera yang belum mampu menghentikan tangisnya pun dengan terpaksa menuruti perkataan kakaknya. Dia harus ikhlas dengan kepergian sahabat satu-satunya yang di

