Pagi itu terasa sejuk di ruang kerja Canes. Sinar matahari sama sekali tak pernah masuk ke dalam ruangan itu dan itu semakin membuatnya beranjak dari meja kerjanya.
Di depannya, layar laptop menyala terang, menampilkan halaman-halaman penuh angka dan data-data rumit.
Tangannya dengan lincah mengetik, fokus pada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Kemudian, dia menggelung rambut panjangnya, tidak ingin terganggu oleh helaian yang jatuh ke wajahnya.
Namun, di tengah keseriusannya, ponselnya yang tergeletak di samping laptop tiba-tiba bergetar. Canes berhenti mengetik dan meraih ponselnya.
Di layar tertera nama Neisha, sahabat karibnya yang tak pernah bisa jauh dari kehidupannya. Namun, mereka jarang bertemu akhir-akhir ini karena kesibukan masing-masing, tetapi hubungan mereka tetap
