Begitu Hercules masuk ke dalam kamar mandi, dia menurunkan Anthea dari gendongannya dengan perlahan. Kakinya menyentuh lantai keramik dingin, dan dia segera merasakan kehangatan tubuh Hercules yang masih berada sangat dekat dengannya. “Aku sudah mandi,” ucap Anthea. “Lalu di mana masalahnya? Kau bisa mandi lagi bersamaku.” Hercules mengedikkan bahunya sambil tersenyum. Pria itu, dengan senyum jahil di wajahnya, memutar keran air hangat dan membiarkan bathtub perlahan terisi. Hercules kemudian menatapnya dengan tatapan yang penuh cinta, sambil tersenyum penuh godaan. Tangannya bergerak ringan, menyusuri pinggang serta punggung Anthea, membuat tubuhnya terasa berdesir. Tatapan Hercules tak pernah lepas dari mata Anthea. Ada percikan gairah yang menari di antara mereka—sesuatu yang