BAB 90

2104 Words

Balqis tidak mengerti apa yang harus dilakukan setelah tahu dirinya hamil. Bagai orang bodoh yang tidak tahu kemana akan melangkah, ia hanya bisa termenung sambil mengusap perutnya. Sering kali memaki diri sendiri karena tidak sadar kalau sedang hamil. Bukankah harusnya ini bisa diprediksi? Siapa saja yang melakukan hubungan s*x resiko hamil sudah pasti ada. Ini bukan hal yang mengejutkan bagi banyak orang. Lalu kenapa dirinya bisa begitu bodoh dengan tidak mengantisipasinya? Tidak minum pil KB, dan seingatnya Marcello juga tidak memakai pengaman. Lalu, bagaimana semua masalah ini harus diselesaikan. “Minta Pak Marcello tanggung jawab. Bagaimapun juga, itu anaknya,” saran Vasthi. Kamari pun mengangguk, setuju dengan saran Vasthi. Balqis menggeleng kecil sambil tersenyum tipis. “Apa kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD