Aline langsung berdiri tepat di sebelah Jonathan, sedangkan Liana memeluk Deasy, khawatir kalau terjadi hal yang tidak diinginkan. David masih berdiri diam dengan tatapan tajam ke arah kakaknya. Dari gesture tubuh David, sangat terasa sekali aura kebencian pria itu pada Jonathan.
“Ly, bawa Deasy ke kamarnya!” titah David pada pengasuh anaknya, masih dengan suara bernada dingin.
Liana pun membawa Deasy meninggalkan tempat itu menuju kamar gadis kecilnya. Kini di ruangan itu hanya ada tiga orang dewasa yang saat ini di selimuti oleh ketegangan.
“Apa yang kalian inginkan?” tanya David lagi menatap pasangan di depannya. Pria itu melebarkan kakinya, lalu bersedekap.
“Maafkan aku karena sudah lancang datang ke sini tanpa izin. Aku hanya ingin memperbaiki semuanya, ini semua kesalahanku d
