Bab 25. Luapan Emosi

1244 Words

Aline duduk bersama Marla usai berdansa tadi. Gadis itu sedikit kelelahan dan dia membutuhkan minuman. “Acaranya sangat meriah,” ucap Marla sedikit menundukkan bahunya. Ada banyak tamu penting di sini, dan merasa hanya dirinya yang orang miskin di sini. “Benar.” Aline membalas sembari meneguk minuman berwarna merah. Tenggorokannya merasa sedikit lebih baik. “Kau sangat cocok bersanding dengan Joe, aku berdoa untuk kalian tadi.” Aline menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. “Doa apa? Kita tau kalau semua ini hanya ...” “Sstt!” Marla menepuk punggung tangan Aline yang ada di atas meja. “Kau tidak boleh bicara seperti itu, Lin. Semoga saja apa yang kupanjatkan menjadi kenyataan. Kita tunggu saja!” Marla berkata sangat yakin. Aline semakin tertawa lepas. Dia tidak pernah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD