“Aku sudah membaik dan aku tidak sendirian, ada Deasy di sini. Jadi kau tidak perlu khawatir,” ucap Aline mengingatkan suaminya. “Mungkin aku harus mengajak ibumu ke sini. Bagaimana menurutmu?” “Terserah padamu saja.” Aline mengaduk-aduk teh hangat miliknya. Saat ini mereka sedang sarapan bersama, sedangkan Deasy masih berada di kamarnya dan belum terbangun. “Aku akan melihat Deasy,” ucap Aline yang kemudian beranjak dari duduknya. Aline melangkah ke kamar tamu di mana gadis kecil keponakan suaminya tidur. Deasy nampak terbaring dan sepertinya sedang mengigau memanggil nama pengasuhnya. Aline pun segera menuju ranjangnya dan membangunkan gadis kecil itu. “Hei, Sayang. Tante di sini,” katanya sembari mengusap punggung Deasy. “Aku mau Lily,” ucapnya dengan suara khas bangun tid