Cinta itu kaya matematika, sulit di mengerti terlalu rumit untuk dipahami. -Reyana S- Sepanjang perjalanan, Reya tertawa terbahak-bahak. Membayangkan wajah Rika dan bu Siwi yang tampak mengenaskan. Bahkan Reya membayangkan Rika dan bu Siwi sekarang tengah mendorong motornya. Sinting! Satu hal yang muncul dalam benak Gavin dan Alvaro yang melihat tingkah Reya. Gavin tampak tak peduli, ia tetap fokus menyetir meski dalam benaknya terus bertanya-tanya apa yang salah dengan Reya? Perasaan tidak ada yang lucu, tapi kenapa Reya terus tertawa? Berbeda dengan Alvaro yang sangat penasaran. "Re," panggil Alvaro. "Hm." Reya mengalihkan perhatiannya ke Alvaro. "Bukan ... lo kan?" tanya Alvaro ragu-ragu. Reya mengernyitkan dahinya, bingung. "Maksudnya?" "Yang ngelakuin bukan lo kan?" "Nglakui