PART. 28 PERJODOHAN

1424 Words

"Sudah jangan ngomel terus. Sana bicara dengan Paman Risman." "Paman, kangen!" "Kapan Zia pulang?" "Besok Nanti makan bakso ya." "Iya." "Dua posri." "Iya, Sayang." "Paman beneran sendirian di kebun." "Iya." "Coba lihat." Risman mengarahkan kamera ke sekitar gazebo. Untungnya Shana duduk di teras pondok jadi tidak tertangkap kamera. "Tidak ada siapa-siapa, Zia." "Tapi pesaraan Zia Paman bohong deh." "Tidak, Zia. Paman sendirian." "Ya sudah deh. Kalau Paman bohong biar sendirian gosong di nekara. Karena Zia cuma mau until Jannah no until nekara. Paman kangen tidak sama Zia." "Kangen dong!" "Tapi muka Paman biasa saja tuh. Tidak menunjukkan kalau Paman sedang kangen Zia. Eh, mata Paman merah. Paman habis nangis ya?" "Tidak. Bekas kelilipan." "Hmm, bohong dua kali, gosongnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD