Ingat? Ava diusir. Dan di hari itu, berkilas balik pada saat Ava pulang dari kantor, dia mendapati koper plus tas jinjingnya sudah di teras. Di dekat pintu rumah. Dadaa Ava bergemuruh kencang kala itu. Tak harusnya begini. Apalagi papa, kan, masih orang tua biologisnya. Hati Ava nyeri kala pintu bahkan dikunci. Entah ini kerjaan mama tiri atau Gita, tetapi papa sungguh tega membiarkan mereka berlaku seperti ini terhadapnya. Ava lantas mengecek isi tas dan koper, menahan desak panas di mata. Tapi tak Ava biarkan jatuh setetes pun air matanya untuk mereka. Ava tak akan gentar. Yang ada justru rahangnya makin mengetat, d**a semakin sesak—bukan sekadar dari rasa sakit atas perbuatan mereka, tetapi juga amarah yang memuncak. Oke, fine. Ava membawa tas dan kopernya. Hanya saja, buku c