bab 85

1396 Words

Avin beberapa kali terlihat menguap, sepertinya pria itu masih sangat mengantuk. “Abang kalau masih mengantuk tidur saja lagi,” saran Padma saat melihat Avin menutup mulutnya karena kembali menguap lagi. “Ngak apa-apa, ini cuman sisa-sisanya saja,” sahut Avin sambil mengangkat kedua tangan dengan jari yang menyatu ke atas. Padma hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian menatap pada Fani juga Azzam yang duduk di atas karpet ruang bermain anak-anak yang di sediakan oleh pihak rumah sakit. “Kenapa Abang sampai bisa di panggil Ayah oleh Fani dan Azzam?” tanya Padma yang sebenarnya sangat penasaran dari kemarin saat mendengar Fani dan Azzam memanggil Avin dengan sebutan Ayah. “Atau Abang memang mau jadi ayah mereka yang sesungguhnya?” lanjut Padma dengan nada menggoda. “Tidak, kalau buk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD