7

1095 Words

“Aaaa… Papii!” suara teriakkan Audi membuat tidur Chello terganggu. Chello segera bangkit, mendudukan diri dengan menyandarkan punggung ke kepala ranjang. – “Jangan berisik!” ucap Chello datar dengan tangan menoyor kepala Audi.           “Kakak kenapa ada di kamar Audi?! Kakak apain Audi?”           “Hem..”           “Loh! Kakak mau kemana?” Chello tak menggubris pertanyaan Audi. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Mencuci muka lalu mengamati dirinya di kaca wastafel.           “Astaga! Gue ngapain?” tanya Chello lebih pada dirinya sendiri. Kepalanya menggeleng berulang kali.           “Kakak buka! Audi kebelet pipis Kakak.” Suara Audi semakin membuat Chello menggelengkan kepala. ‘Astaga,’ Chello merasa apa yang ia lakukan dua hari ini hanyalah efek rasa bersalah pada Audi saja. “Ya, pasti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD