27

2488 Words

Audi memantapkan hatinya untuk tidak rindu pada Chello. Dia terus mengusap perutnya yang besar. "Tenang sayang, Mama itu bisa jadi papa juga kok. Kita nggak butuh papa." Kata Audi tajam. Ponselnya memang sengaja dimatikan. Toh, tidak mungkin juga Chello akan menghubunginya. Suaminya saja berkata terserah waktu dia mau pergi. Sedangkan di kediaman Darmawan, Marchello selalu uring-uringan sendiri tanpa adanya Audi. Apa saja bisa menyulut kemarahan sulung Dira tersebut. Sudah satu hari istrinya tidak pulang dan menghubunginya. Chello mau menghubungi juga gengsi. Makanya dia hanya terusan menatap layar ponselnya menunggu Audi menghubunginya. Namun nihil. "Jemput Audi Bang, Papanya udah ngomel itu. Udah satu hari Bang. Audi beneran marah ini." Kata Dira menasehati sang putra. Bagaimanapun be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD