42. Bella yang Belum Berubah

1328 Words

Nadine memandangi cangkir kopinya yang masih mengepulkan asap tipis, jari-jarinya secara tak sadar memutar-mutar gagang cangkir. Pandangannya sesekali tertuju pada pintu kafe, menunggu. Ponsel di atas meja terus bergetar dengan notifikasi dari grup chat teman-temannya, tapi dia sengaja mengabaikannya. Suara lonceng pintu berdering membuatnya menoleh. Arabella berdiri di sana, wajahnya tak berubah—masih dengan ekspresi datar yang sama seperti dulu. Gadis itu melangkah mendekat dan duduk di seberangnya. "Maaf, macet," ucap Arabella singkat, meletakkan tasnya di kursi samping. "Tidak apa," jawab Nadine, berusaha ramah. "Aku juga belum lama." Arabella tidak membuang waktu. Matanya, mirip sekali dengan ayahnya, menatap Nadine tajam. "Kau sudah bertemu dengan dia, ya?" tanyanya, tanpa perlu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD