Malam hari, Austin semakin gelisah karena memikirkan Ara yang sudah pasti akan marah dengannya, dia bahkan tidak bisa tertidur dengan tenang. Dia memutuskan untuk pergi ke apartemennya hanya untuk menemaninya sebentar, dan memastikan jika Ara tidak marah dengannya. Hari sudah pukul 10 malam, tapi Austin benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menyusul Ara ke apartmen, hatinya benar-benar gelisah. Apalagi saat Austin menghubungi Ara namun sama sekali tidak di angkat olehnya. "Sepertinya dia tertidur." Gumam Austin saat meihat apartemennya yang sangat sepi. Dia langsung masuk ke kamarnya namun malah bingung karena Ara tidak ada di sana. "Sayang?" Panggil Austin namun tidak ada sautan, dia bahkan sudah menelusuri semua ruangan di apartemennya namun tidak ada kekasihnya disana. "