"Memang sialannn pria itu!"
Ayuna mengerang begitu tiba di ruangannya, sepanjang perjalanan ke kantor dirinya justru sibuk mereka ulang adegan bagaimana pria itu menggerayangi tubuhnya dan memberi kissmark di leher.
"Pria mesumm! Bibirku, leherku, dan bokoongku sudah tidak suci! Arghhh!" Wanita itu kembali menggeram sambil mengepalkan tangannya.
Dia bahkan masih merinding setiap mengingat bagaimana pria itu dengan sengaja menekan bukti gairahnya ke perut Ayuna dan terus turun hingga Ayuna langsung meninju perutnya tadi pagi yang membuat pria itu akhirnya beranjak tanpa kata.
Beranjak setelah memberi empat kissmark di leher Ayuna tanpa rasa bersalah! Brengsekk, kan?! Memang!
"Huft!"
Ayuna menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya perlahan, berusaha untuk mengatur pikiranny
