7. Ketemu Camer Rayga menutup tubuhnya dengan selimut. Tubuhnya terasa menggigil. Dia bersyukur panas tubuhnya turun setelah minum obat penurun panas. Hari ini dia izin tidak berangkat ke kampus. Suara kran air dari dapur menggema hingga sudut kamarnya. Wanita paruh baya yang bekerja part time untuk membantu membereskan rumah itu tengah mencuci piring dan peralatan makan lain yang belum sempat dicuci Rayga. Ia datang tiga kali seminggu, berangkat jam tujuh pagi dan akan pulang jika pekerjaannya telah selesai. Rayga mulai bosan. Sejak bangun Subuh tadi, Diandra belum mengirim satupun pesan w******p. Sejenak ia bertanya, apa dia benar-benar punya pacar? Kenapa Diandra tak pernah berinisiatif menghubunginya lebih dulu? Apa memang perempuan itu gengsinya selalu selangit melejit dan membu

