"Saya tidak tahu kenapa Anda mengatakan semua ini pada saya," ujar Jovanka. "Tapi, selama seminggu ini, saya bekerja berdua saja dengan tuan Luka dan saya tahu kemampuan tuan Luka. Itu bukan semata-mata pekerjaan Devon. Devon bahkan sedang sakit dan ada di rumah sakit. Seharusnya, sebagai saudaranya, Anda harus lebih mengenal tuan Luka. Dia punya kebolehan yang tak bisa disepelekan." Bibir Craig berkedut. Ia hendak memprotes Jovanka, tetapi gadis itu melayangkan tatapan tajam seolah ia yakin dengan ucapannya. Yah, ia cukup tahu bagaimana hasil pekerjaan Luka. Ia hanya tak ingin kalah saing dengan sepupunya yang aneh itu. Jovanka menunjuk ke layar di mana tadi Craig memaparkan ide kerjanya. "Saya tahu, Anda juga hebat. Kalian berdua sama-sama hebat." Craig tertawa kecil. Ia tak suka disa