Xavion tidak ragu sama sekali saat ia mencengkeram kasar dan keras tangan mafia yang dikenal kejam serta ditakuti di Los Angeles. Seringai bengisnya jelas berpadu sempurna dengan keangkuhan dan sejuta percaya diri. “Aku tidak ragu untuk mematahkan tanganmu, Pria Tua! Lelaki sepertimu memang tidak tahu malu!” desis Tuan Muda Young mengejek. Don Francesco merintih kesakitan. Anak buahnya segera bertindak dan hendak mengeluarkan pistol untuk membuat perhitungan. Akan tetapi, sepertinya mafia itu masih mengerti hukum meski sedikit. “Apa kalian sudah gila! Sarungkan kembali senjata kalian, bodoh!” Xavion tertawa sinis, “Ya, memang anak buahmu semuanya bodoh! Apa mereka tidak tahu hukumannya menyerang anggota penegak hukum? Apalagi, ini adalah restoran umum dan aku memiliki selusin saksi untu