“Aku adalah calon istrimu, Sayang. Biarkan aku merawatmu seperti yang sudah menjadi tugasku,” ucap Jessica dengan senyum paling manis yang bisa ia perlihatkan. Xavion mengernyitkan kening. Pengaruh alkohol membuatnya sulit untuk berpikir cepat. Akan tetapi, satu hal yang dia tahu adalah jangan sampai Jessica datang ke rumah saat ini. Masih ingat ada Hanae di rumah yang keberadaannya tidak boleh diketahui oleh siapa pun. “Aku bisa pulang sendiri,” dengkusnya menggeleng. “Out of the question!” seru Gladys menolak usul putranya. “Kamu mabuk, mana mungkin pulang sendiri?” “Fine, suruh sopir Mommy mengantarku kalau begitu!” seringai Xavion, lalu berjalan sempoyongan menuju sahabatnya. Gladys menggeleng sekaligus mendelik kesal. “Tidak bisa! Sopir sudah akan mengurusi hal lain! Ada tamu pe