BAB 2 MEET AGAIN

1067 Words
" Kau sudah bertemu dengannya."Lukas menerima telepon dari Travis pria yang menyewanya membunuh Alice. " Yeah aku bertemu dengannya di tempat yang kau informasikan."Lukas mencekam erat besi pembatas balkon mension mewah miliknya. " Aku ingin kau menculiknya atau membunuhnya hari ini tak peduli kau apakan,asal ia tak bisa menghadiri rapat pemilihan."Travis mematikan telepon secara sepihak Lukas menatap amplop coklat tebal yang berisikan uang 1 juta dollar.Lukas menerima uang itu setelah mengambil foto dirinya berciuman dengan Alice. Sebelumnya Lukas tak pernah seberat ini mengambil keputusan kenapa ia merasa berat harus membunuh nyawa Alice. Lukas berjalan menunju nakas yang berada di samping tempat tidur ia membuka laci yang terdapat berbagai senjata dan juga pisau yang bisa ia gunakan untuk membunuh. Lukas mengambil handgun dan menyelipkannya didalam saku jins hitam pekat miliknya.ia mengunakan kaos hitam dan jaket kulit melindungi tato yang memenuhi tangan kanannya. Lukas membawa dompet Alice.dia tak mencoba memeriksanya atau mengambil barang apapun dari sana karena Lukas seorang pembunuh bayaran bukan seorang pencuri.ia memiliki nomor Alice hanya saja Lukas tak ingin menghubungi wanita itu melainkan melacak keberadaan Alice. Lukas menemukan titik keberadaan Alive ternyata wanita itu saat ini sedang berada di perusahaanya.Lukas langsung saja memacu mobilnya menuju lokasi.untuk pertama kalinya Lukas melihat gedung pencakar langit yang besar terlihat jelas dari papan nama "ALICE COMPARATION" ia benar takjub akan kesuksan alice sangat di sayangkan jika wanita itu harus ia lenyapkan dengan secepatnya. Tapi Lukas seorang yang tak pernah melanggar janjinya ia selalu menyelesaikan misinya tepat waktu.Lukas turun dari mobilnya dengan membawa dompet milik Alice.Lukas melangkahkan kakinya di atas lantai yang dibuat dengan marmer.setelah melewati pintu kaca yang berputar Lukas tambah merasa takjub akan interior yang mewah.dia menuju meja Resepsionis yang menjadi tujuannya pertama kali karena hanya itu tempat yang bisa ia jangkau setelah Lukas masuk. " Apa aku bisa bertemu dengan Alice." Lukas untuk pertama kalinya melakukan hal bodoh seperti ini. " Maaf apa anda sudah membuat perjanjian untuk bertemu Miss Alice." Resepsionis kembali bertanya kepadanya. " Aku belum membuat janji untuk bertemu dengannya sama sekali bisakah kau katakan kepadanya bahwa Lukas ingin bertemu." Lukas kembali menjawab dengan sopan Resepsionis menekan nomor telepon kantor dan mengatakan kepada Lukas bahwa pria itu harus menunggu beberapa menit karena Alice sedang memiliki tamu. Seorang wanita menghampiri Lukas " Apa benar anda tuan Lukas? Miss Alice sudah menunggu anda di ruangannya mari saya antar" Lukas mengangguk dan mengikuti wanita yang akan membawanya keruangan Alice. Sekretaris Alice membukakan pintu ruangan kerja Alice.Lukas dapat melihat Alice yang terlihat cantik meskipun wajahnya sedang serius memilah berkas. " Ehm..Apa aku mengganggumu."Lukas menegur Alice yang baru menyadari kedatanganya. " Ah aku minta maaf.duduklah"Alice langsung bangkit dari tempat meja kerjanya ia terlihat cantik dalam balutan dress berwarna pastel. " It's okay."Lukas tersenyum dan duduk di satu sofa di ruangan kerja Alice. " Ada perlu apa kau mencariku Lukas, dan dari mana kau mengetahui alamat kantorku?"Alice mengangkat alisnya saat melihat kedatangan pria yang ia temui di klub. '' aku ingin membalikan milikmu."Lukas meletakan dompet Alice. " Shitt.thank you kau telah menemukanya." Alice mengumpat karena kecerobohannya. " Hanya berterima kasih?.''Lukas mengangkat satu alisnya menatap Alice yang bingung.wanita itu akhirnya mengeluarkan 1 kartu debit dan meletakan di atas meja. " Shit.aku tak butuh uangmu Alice."Lukas menatap Alice dengan pandangan dingin. " Lalu apa yang kau inginkan? aku tak mengerti." " Aku ingin kau makan malam denganku.hanya itu."Lukas meraih tangan Alice. " Astaga itu hanya permintaan mudah.baiklah." Lukas memberi alamat dimana ia akan membawa Alice untuk dinner malam ini.dan ia juga meminta nomor Alice secara resmi meskipun dia sudah memiliki terlebih dahulu.hanya sekedar formalitas " Baiklah aku pergi dulu ada bisnis yang harus aku kerjakan."Lukas berdiri mencium puncak tangan Alice sebelum ia pergi meninggalkan ruangan itu.Lukas tersenyum di dalam hatinya" sebentar lagi kau akan masuk dalam jebakanku Alice." " Pria yang manis.''Alice berkata dalam hati melihat punggung Lukas meninggalkan ruangannya. *** Alice masuk kedalam sebuah Restoran yang ia janjikan bersama Lukas kali ini ia mengunakan dress berwarna hitam dan mengikat rambut gelombang miliknya. Alice melihat sekelilingnya untuk menemukan Lukas dia antara banyaknya pengunjung.pandangan Alice akhirnya menemukan pria yang mengunakan jas hitam dengan dasi berwarna maroon.Lukas tersenyum menyambut kedatangan Alice. " Kau sangat cantik Alice."Lukas mencium puncak tangan Alice hal paling yang di sukai Alice sekarang. " Kau juga sangat tampan."Alice menatap rambut Lukas yang panjang di ikat kecil di bagian belakang membuat pria itu sangat sexy di mata Alice ditambah tindikan di telinga kanannya. Pelayan datang membawakan sampanye dan menuangkan di gelas miliknya dan Lukas. Lukas mengangkat gelasnya untuk bersulang. Lukas meminum sampanye sambil melirik Alice yang benar benar mencuri perhatian Mavel karena kecantikanya. " Kenapa kau terus menatapku seperti itu." Alice tertawa untuk mengusir kegugupannya entahlah saat bersama Lukas Alice merasakan hal seperti sedikit ketakutan. " Apa kau memiliki pacar."tiba tiba saja Lukas penasaran mengetahui kehidupan percintaan Alice. " Nope aku terlalu sibuk.dan aku tak punya waktu untuk sekedar pacaran."Alice kembali meneguk sampanye yang ada di dalam gelasnya. Kau terlihat angkuh dan sexy alice. Lukas berbicara dalam hati " sungguh sebuah kebanggaan dapat menikmati dinner bersama anda." Lukas mengambil salah satu tangan Alice dan mengecup puncak tangan Alice. Apa yang di lakukan Lukas membuat alice salah tingkah ia tak pernah mendapat perlakuan khusus seperti ini." Tapi kau pengecualian Lukas." Alice berani mengatakan itu karena memang benar adanya ia tak pernah merasakan apa itu namanya kencan tapi hari ini untuk pertama kalinya ia langsung menyetujui ajakan pria asing bernama Lukas. " Aku akan mengajarimu bagaimana rasanya romantis." Lukas tertawa dan juga mengudang tawa Alice. Semuanya berjalan lancar seperti makan malam pada umumnya kini mereka sedang berada di perkiraan. " Shitt ban mobilmu bocor." Alice melihat ban mobilnya yang sudah bocor seperti ada orang yang sengaja melakukanya. " Aku akan naik taksi saja." Alice ingin menghentikan taksi yang akan lewat tapi Lukas tak akan membiarkan rencananya gagal ia menahan tangan Alice. " Biar aku yang akan mengantarmu pulang alice."ajakan Lukas membuat Alice terdiam menatap pria yang terlihat serius di depannya. " Apa kau tak percaya padaku?.Lukas kembali memastikan bahwa Alice mau mengikutinya. " Baiklah."Alice akhirnya menuruti untuk pulang bersama Lukas.Lukas tersenyum penuh arti dan membukakan pintu mobilnya dan membiarkan tubuh Alice masuk. Saat tubuh Alice masuk Lukas segera membekap hidup Alice dengan obat bius dari sapu tangan yang ia bawa.Alice pingsan dan langsung saja Lukas membawa tubuh Alice ke tempatnya. " Selamat datang di penjaraku my sexy girl." Lukas meletakan tubuh alice di atas ranjang miliknya.melepaskan pakainya dan ikut bergabung tidur bersama Alice. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD