“Bunuh dia Boaz!” titah Basilius kepada Boaz, pria tegap bertubuh kekar. Pria yang Brice lihat kemarin malam saat di pesta. “Ah! Ternyata anjing Basilius!” ejek Brice, dengan sengaja memancing amarah lawannya. Pria yang bernama Boaz itu menggeram dan mengumpat kepada Brice dengan bahasa belanda, “Debiel – lemah !” Brice tertawa dan mengambil posisi saat melihat lawannya sudah berlari ke arahnya. Brice menggunakan pukulan dan tendangan yang kuat dan akurat, sementara Boaz menggunakan gerakan yang lincah dan tak terduga. Mereka saling menghindar, menangkis, dan melukai. “Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan aku, berengsek!” seringai Brice, sembari memberikan tendangan dan pukulannya. “Bunuh dia, Boaz!” seru Basilius dengan pengeras suara. “Jangan sombong!” balas Boaz menatap tajam k