“Itu Dipta, Mas!” Mas Dilan seketika menoleh ke arah halaman sekolah dengan mata memicing. Senyumnya mengembang lebar, karena apa yang aku katakan memang benar. Aku pun ikut tersenyum melihat pemandangan di depan sana. Bagaimana tidak, saat ini kami melihat Dipta sedang dikerubungi beberapa teman cewek. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi Dipta pasang wajah datar. Saat ini dia memakai kaos dan celana olahraga. Wajahnya tampak memerah, mungkin dia kepanasan. Rambutnya juga tampak basah, barangkali itu akibat keringat. Head band yang dia pakai membuat keningnya tercetak jelas. “Dia sudah lihat kita,” ucap Mas Dilan ketika melihat Dipta melambai ke arah kami. Dia menerobos kerumunan dan langsung menghampiri kami berdua. “Waduh, yang jadi idola cewek-cewek!” godaku beg
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books