Selama hampir dua bulan, Mas Dilan bolak-balik tumbang. Sakit, sembuh, sakit lagi, lalu sembuh lagi. Begitu berulang-ulang sampai membuatku sangat khawatir.
Dalam sehari, pernah dia muntah lebih dari tiga kali, sampai aku lihat Mas Dilan yang sekarang agak kurusan. Aku benar-benar tidak tega melihatnya begitu, tetapi Mas Dilan selalu menekankan padaku kalau dirinya baik-baik saja.
Baik-baik saja apanya? Terkadang aku lihat bibirnya sangat pucat.
Mama bilang, bisa jadi Mas Dilan sakit-sakitan karena menggantikanku morning sickness. Aku tidak tahu pasti benar atau tidaknya, tetapi semenjak Mas Dilan sering sakit, bisa dihitung jari aku merasa mual dan ikut muntah. Selebihnya, aku sehat-sehat saja.
“Makan yang banyak, Lan. Mumpung sehat.” Mama menambah nasi ke piring Mas Dilan, dan M
