Zea menaruh tasnya di atas meja belajarnya dan dia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Pada akhirnya dia menemukan tempat ternyamannya. Cukup lama Zea menatap langit-langit kamarnya, untuk beberapa saat dia berpikir apakah tadi dia keterlaluan dan egois meminta Elvan dan Yuza tidak mengganggunya selama dua minggu ke depan? Tapi Zea kemudian menyingkirkan lagi pikiran itu. Kalau tidak begitu Elvan pasti akan terus mengganggunya karena ada saja yang pria itu minta dari Zea. Gadis itu tersentak ketika ponsel yang masih di genggamannya itu berbunyi dan bergetar. "Pandu," gumam Zea saat dia membaca nama pemanggil di sana. "Iya," jawab Zea langsung ketika dia menekan tombol hijau pada layar ponselnya. "Kamu kemana saja, Ze? Aku telpon dan kirim pesan tidak ada tanggapan." protes Pa