Tiba waktunya semuanya aktif kembali. Pagi-pagi sekali Elvan sudah bersiap karena dia sudah tidak sabar bertemu dengan mahasiswinya yang satu itu, sosok yang membuat hatinya gundah selama liburan di Jepang. Elvan melajukan mobilnya dengan senyum yang tidak lepas dari wajahnya, sesekali dia membayangkan apa yang akan mereka lakukan saat bertemu nanti. *** Senyum Elvan seketika luntur saat dia melihat Zea dan Pandu bersama duduk, walaupun mereka tidak berdua saja karena di sana banyak teman-teman mereka juga. Namun, Elvan tidak suka melihat keduanya tertawa lepas. Hati Elvan sakit melihat keduanya tertawa bersama. Dia lebih memilih langsung masuk ke dalam gedung Fakultasnya dari pada harus menyaksikan adegan itu lebih lama lagi. Elvan tidak suka kalau Zea menjalin hubungan dengan Pandu,