Udara malam itu terasa hangat di kulit Florence. Dengan heran ia menatap kepingan salju yang turun dari atas, butirannya yang halus melayang pelan sebelum mendarat di telapak tangannya yang tidak terbungkus sarung tangan. “Apakah kau kedinginan?” tanya sebuah suara di sebelahnya. Florence menoleh dan menatap wajah Alexander yang sedang mengamatinya. Sebulan berlalu sejak suaminya itu mengubahnya menjadi vampir. Hal yang tidak disengaja, tapi rupanya membawa berkah tersendiri bagi keduanya. Darah Oberon yang mengalir di dalam nadi Florence, berarti Alexander sudah tidak sendiri lagi. Ditambah bayi yang di kandungnya, membuat jumlah keluarga Oberon tak lama lagi akan menjadi 3 orang. Vampir wanita sebenarnya tidak mungkin bisa hamil setelah berubah. Sesuatu tentang rusak nya sel telur