47. Titik Terang

2046 Words

"Ada apa, Yo? Oh, kamu ingin bicara empat mata dengan saya? Boleh saja. Kamu langsung ke rumah saja. Kita akan bicara di ruang kerja. Kenapa? Tidak leluasa? Baiklah. Saya akan ada di sana satu jam lagi." Bu Kartika menguping pembicaraan sang suami diam-diam. Ia sangat gelisah saat mengetahui bahwa yang menelepon suaminya adalah AKP Demitrio Atmanegara. Anak buah suaminya yang satu ini sangat cerdas dan kritis. Demitrio lah yang terus memaksa untuk menahan Irman Sadikin. Ia harus memutar otak untuk mempengaruhi suaminya. "Siapa yang menelepon, Mas?" tanya Bu Kartika sambil menghidangkan secangkir kopi. Ia pura-pura tidak mengetahui siapa orang yang menelepon sang suami. "Si Rio. Katanya dia mau bicara empat mata denganku soal si Irman." Pak Suroto menyeruput kopi pahit yang disajikan sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD