Pengakuan Shava

1820 Words

“Ga, kau yakin akan pulang besok?” Bian bertanya pada Raga yang saat ini terduduk di sofa sementara ia duduk di kursi di sisi ranjang.  Raga hanya diam dan masih menatap layar ponselnya dengan seksama. Ia tengah membicarakan masalah ini dengan ayahnya yang saat ini mengatur masalah pekerjaan. Sebelumnya ia telah mengatakan pada ayahnya apa yang ia alami dan ayahnya memintanya untuk menyelesaikan masalahnya dahulu sementara masalah pekerjaan akan ia urus.  Raga tak tahu kenapa, tapi seolah berat meninggalkan Shavana karena sampai detik ini masih belum ada kabar dari pihak kepolisian mengenai keluarga Shavana. Mungkin jika keluarga Shavana datang, ia bisa kembali pulang dengan tenang.  Raga memejamkan mata sejenak seraya memijit kecil pangkal hidungnya kemudian meletakkan ponselnya di sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD