"Beri aku waktu," jawab Kipli. Jin menganggukkan kepalanya. Mereka berdua lalu terdiam. Baik Jin dan Kipli, masing-masing larut dalam pikirannya sendiri. "Jujur saja, aku merasa ada yang aneh," kata Kipli tiba-tiba. "Aku tahu," kata Jin. "Apa yang kau tahu?" tanya Kipli. "Untuk sekedar keisengan atau jambret biasa, mereka terlalu berlebihan," jawab Jin. "Huh," dengus Kipli sambil membuang asap rokok dari mulutnya dan melihat Jin dengan tatapan takjub. Seandainya saja, dia belum mendengar cerita dari mulut Jin, tentu Kipli akan heran darimana seorang pemuda belasan tahun seperti Jin bisa memiliki otak kriminal seperti dirinya. "Betul sekali. Kalau sekedar menjambret dengan tujuan mendapatkan uang cepat, mereka justru pasti akan kabur jika korbannya sedikit saja melawan. Apalagi ini