“Kau ....” Suara Eleanor tertahan di leher. Matanya bulat sempurna tanpa berkedip tertuju pada Yelena, sang kakak. ‘Kenapa Lena ada di sini?’ “Oh, Lea,” celetuk Samuel memecah suasana di tengah derasnya suara hujan yang tanpa henti menyerbu rerumputan halaman rumah. Eleanor yang sempat termenung lantas menoleh pada Samuel, berusaha tersenyum seperti biasa. “Y, ya, Sam.” “Sepertinya kau juga lupa padanya, Lea. Dia adalah Nona Yelena yang tahun lalu datang bersama Nyonya,” ucap pria itu ogah-ogahan, tak sudi memperkenalkan Yelena. “Sekaligus calon istri Christian dan calon nyonya di rumah ini,” sambung Yelena menyeringai congkak yang membuat Samuel memutar bola mata jengah. “Oh, ya. Perry memberitahuku kalau kau yang selalu menyiapkan makanan untuk Christian.” “Benar,” ucap Eleanor sing