54. Hanya Seorang Bud*k

1696 Words

“Sayang.” Itu adalah panggilan yang tersemat pada Eleanor sejak beberapa hari yang lalu. Rasanya benar-benar aneh. Eleanor duduk di seberang Oscar yang terlihat sumringah. Mereka sedang berada di sebuah restoran. “Maaf. Kau pasti sudah menunggu lama.” Eleanor merasa bersalah. “Aku bahkan bisa menunggumu beberapa jam lagi. Jangan terlalu kaku, Sayang. Orang-orang akan berpikir kalau kita baru saja meresmikan hubungan hari ini.” Oscar berkata dengan lembut, menggenggam tangan sang kekasih. Eleanor tersenyum canggung, mengangguk. Ia benar-benar tidak terbiasa dengan semua perlakuan lembut pria itu. Tapi ia juga sadar kalau dirinya harus mulai membiasakan diri dengan perubahan Oscar. Bukankah ini hal yang sangat bagus bagi hubungan mereka? Oscar ikut tersenyum. “Aku sudah memesan makanan l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD