41. Dia Adalah Asisten Pribadiku

1896 Words

Begitu tiba di depan lobi perusahaan, Eleanor dan Karen langsung disambut oleh puluhan wartawan serta kamera yang telah menunggu di depan gedung perusahaan sejak beberapa saat yang lalu. Suara jepretan kamera terdengar saling bersahutan tanpa henti. Para wartawan yang mengenali mobil Karen seketika langsung mengerumuni mobil tersebut bak puluhan semut yang mengerumuni satu biji gula pasir. Terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terdengar dari dalam mereka. “Apa yang terjadi? Kenapa ada banyak wartawan di sini? Apa yang mereka lakukan?” tanya Eleanor bingung. Karen tak menjawab. Seketika ia mendapat firasat buruk. Tanpa kata, ia langsung melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan. Mengabaikan para wartawan yang berusaha mencegat mereka dengan berdiri di depan mobil. Mereka b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD