Rayhan semakin sibuk karena pekerjaan sehingga komunikasinya dengan Sena tidak sesering sebelumnya. Membuatnya lumayan stress sebab mengobrol dengan Sena walaupun hal-hal tidak penting membuatnya bahagia. Joe sudah mendesah terus sejak tadi melihat Rayhan beberapa kali tampak kesal dan marah-marah. “Kak lo istirahat dulu deh, gue pusing liat lo begini.” Ujar Joe sudah tidak tahan. Rayhan mendesah kemudian mengusap rambut di kepalanya. “Gue kangen calon istri gue, selain itu juga gue belum sempet ketemu bokap gue buat meluruskan segalanya. Kerjaan kita banyak banget Joe, gila tubrukan gini deadline masalah Game dan produk yang akan kita rilis.” Ucap Rayhan menjelaskan. “Gue yakin Sena bukan tipe cewek yang cengeng dan haus perhatian lo. Dia pasti ngertiin kok kak.” Joe membukakan sebot